Dulu aku pernah punya kelas belajar bahasa Arab di basecamp Perum Sinar Bukit Asri Kedungmundu Tembalang Semarang, waktu itu ngontrak rumah si SBA. Kelas berjalan cukup lancar dengan peserta kelas kecil, aku , Reza, Ilal dan istrinya, Oris.
Kami beli kamus bahasa Arab Indonesia terbitan Almunawir harganya waktu itu sekitar Rp 100-200 ribu, aku lupa. Beli di toko Toha putera Kauman Semarang.
Sayang, kelas berhenti karena Ustadz Ubaid yang mengajar bahasa Arab Gratis ini harus pindah ke Muntilan Magelang karena menjadi pengasuh pondok pesantren.
Sekarang aku belajar sendiri, buka kitab-kitab nahwu shorof, karena dulu aku pernah belajar secara acak kitab+kitab alat seperti awamil, jurumiyah, imrithi, alfiyah, tasrif, maqsud , i'lal. Sekarang menikmati belajar sendiri plus menonton konten podcast bahasa Arab di YouTube 😍
Pelajaran / Kosakata yang masih nempel sampai sekarang yaitu Man Ismuka? ISMI Ilyas, Siapa Namamu? Namaku Ilyas. Lalu Hadza Baitun (Ini Rumah), sampai aku belajar menulis terjemah sendiri misalnya Alyaumu Yaumul Khomis, hari ini hari Kamis, Nal-Abu (Kami bermain),
Dan bila aku perhatikan bahasa Arab di YouTube, aku cukup familiar dengan kata-kata nya dan ngerti sedikit, ditambah subtitle jadi lebih faham, beda bila diminta bicara bahasa Arab - dijamin bisa kalau tekun belajar.
Beda Bahasa Arab Percakapan dengan Arab Quran, hal ini berkali-kali ditekankan oleh Abahe bahkan sempat melarang belajar Alquran karena khawatir pemahaman bahasa Arab Percakapan harian digunakan untuk menterjemahkan Al-Qur'an. Alasan nya untuk memahami Alquran butuh bayak ilmu alat, nahwu sharaf, balaghoh, Mantiq, asbabun Nuzul, sastra, dan ilmu lainnya dan guru ke guru yang bersanad, tidak boleh belajar sendiri.
