SEPERTI APA SUSAHNYA DARING ANAK-ANAK?
Tulisan ini bukanlah keluhan, semata catatan pribadi sebagai hipnoterapis - coach dan trainer memperhatikan fenomena sehari-hari di dalam kehidupan. Sebenarnya menuliskan kata susah itu bukanlah pilihan bijak untuk memulai kalimat, kecuali ditambahkan kata solusi di awal judul. Menjadi "Solusi Belajar Daring Anak Sekolah."
Kalau Anda yang punya koneksi internet langganan indihome kecepatan minimal 10kbps bayar per bulan 311.000,- tentu tidak akan mempersoalkan kuota data kecuali gangguan sinyal dari indihome. Tapi bagi mereka yang harus beli kuota data tanpa support dari negara, tentu bukan hal yang membanggakan sekolah online, tetapi orang tua wajib mencari solusi terbaik bagi anak-anaknya.
Masalah berikutnya kepemilikan HP, berapa banyak HP yang digunakan oleh orang tua, beralih kepada anak karena zoom meeting, sementara emaknya bekerja dengan menggunakan hp tersebut, kalau bahasanya "orang-orang, lha terus piye?" (artinya, lha terus bagaimana?") Belum lagi install aplikasi zoom yang mengurangi memori hp dan memperlambat kinerja hp.
Sebagian guru menyiasati dengan belajar dengan video call wa group, yang dapat menampung kuota maksimal dalam sekali panggilan. Lagi-lagi : masalahnya kuota, sinyal, perangkat dan semangat anak-anak bertahan setelah 10 menit.
tetapi kita tidak dapat terus berkubang dalam derita siksaan sekolah online, jenuh, dan godaan main game online, plus film kartun dari pagi sampai sore secara gratis dari TV Nasional, kita wajib mencari jalan keluar.
BERISIKNYA SEKOLAH ONLINE
Bayangkan adik di ruang tamu, kakak di kamar yang laus rumahnya ukuran 5x12 cm, suaranya saling bersautan antara menjawab pertanyaan dan instruksi guru sekolah yang nerocos dari layar zoom, belumlagi di luar rumah tetangga sebelah TK yang bernyanyi dengan happy mengikuti pelajaran dari guru yang berbeda dari sekolah PAUD yang beda pula.
Dan suara-suara ramai tersebut bersahut-sahutan dari satu rumah ke rumah yang lain, yang satu sekolah di negeri, lainnya di asekolah swasta, sekolah penghafal quran, semuanya online bergantung pada koneksi internet. Mungkin kalau mereka pakai headset, hanya suara anak-anak yang terdengar keras satu gang.
MANAJEMEN WAKTU BELAJAR
Andai saja orang tua tidak bekerja dan mereka dapat mendampingi sekolah anaknya dari pagi sampi sore, mungkin kendala-kendala ini tidak akan terjadi. Khususnya bagi anak-anak sekolah dasar, beda dengan aank SMP SMA kuliah yang sudah familiar dengan zoom dan tugas-tugas dimana jawaban banyak bersebaran di Internet.
Ini anak-anak normal, bagaimana dengan siswa-siswi sekolah luar biasa? Perbandingannya, anak-anak normal saja susah diajak onsentrasi dalam waktu lama, lalu bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus yang tidak paham teknologi, bahkan mengurus diri pun butuh bantuan dari keluarganya? Memang ini keadaan yang butuh kebijaksanaan, bukan hanya menyalahkan keadaan, pandemi, pemerintah atau kambing hitam lainnya.
Aku tulis saja di sini semua unek-unek di dalam kepala dan dada, dengannya aku dapat mencermati emosi apa yang sedang bergelayut di dalam diriku, apakah pemikiran yang memberdayakan atau memperdaya diri? Setidaknya inilah proses dis-asosiatif yang sering aku ajarkan di kelas-kelas NLP Hypnotherapy Coaching.
Mengajari anak-anak bangun shubuh, ngaji pagi dan belajar, dzikir bersama, dimulai dengan ayah-bunda yang bangun jam 03.00 mandi pagi tahajud. Nyatanya orang tua sama lelahnya karena begang bekerja setelah anak-anak tidur jam 9 malam. kerja Online, bersyukur bahwa saat pandemi, para orang tua punya pemasukan dan tidak tumbang- Allah Menjaga kita semua.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA MENGAJARKAN LIFE SKILL
Menuliskan hal ini membuatku ingat dengan program Standart Kerja Harian dan Standart Kerja Mingguan dengan topik dan tema-tema mingguan, Target Semester dan tahunan, di dalamnya dimasukkan soft skill dan life skill yang bermanfaat bagi kehidupan anak-anak. Nanti deh aku buat dan aku insert link di blog ini, agar dapat diduplikasi para orang tua di era daringnya sekolah.
Piluhan kedua yaitu mengantarkan anak untuk belajar di pondok pesantren dan sekolah cukup dengan sekolah persamaan saja. Saya ingat ada ucapan dari seorang pembicara kelas dunia yang menagtakan, kenapa kau ajarkan anak-anak pelajaran yang sama sekali tidak mereka perlukan dalam menjalani hidup?
Ajarkan mereka Kecerdasan Multiple, buka kembali pelajaran Mbah Howard Garner, ditambah kecerdasan spiritual, bagaimana mereka bertauhid dan kenal dengan Gusti Allah, sayang berbakti pada orangtua dan guru, berkasih sayang sesuai dengan lafadz basamallah.
Sekolah sebagai bagian dari interaksi sosial bagi Anak mengenal kehidupan, bergaul, namah relasi dan networking, mengasah kecerdasan sosial -emisional, sadar bahwa manusia itu tidak akan kesepian - mengisi ekonomi emosi sehingga tidak lagi ada yang depresi yang berujung pada mengakhiri kehidupan dengan tidak baik.
Siapkan Anak-anakmu untuk dunia yang tidak pernah sama dengan duniamu.
A FOREIGN LANGUAGE OTHER THAN THE MOTHER TONGUE
If we are Javanese can speak Java and Bahasa Indonesia, Important to teach our child with another language like arabic, chinese, english. As A father I can speak simple english for my son, and little arabic to teach them, that we can thingking by other perception. And I practice to write my blog in english at least one paragraph, each new posting day by day.
Many Ways to learning english from video youtube, duplicate book writing in english, write down in the social media and follow group english discussion. From Polyglot Speaker in ted speaking, she said have ability skill to speak 8 language, beside english and Germany.
She says develop her skill from seeing drama holiwood in foreign language. From this, not surprising the nederland people can speak javanes and bahasa indonesia fluenty because tehy spend time to learn. And I have target to mastering Arabic by self learning in youtube, because 10 yeras ago a have learn basic from Ustadz / Kiyai. I Learn seperated and not strutured.
ILYAS AFSOH - 0821-4150-2649
COACH - TRAINER - HIPNOTERAPIST
