Pertanyaan seorang klien kepada hipnoterapist, Apakah Anda pernah menangani kecanduan narkoba, minuman keras, dan film biru?, masturbasi, dan sederatan daftar perilaku buruk dari manusia. Saya jawab, iya saya pernah membantu klien yang sangat ketakutan karena dirinya pecandu berat narkoba, dan atas support kekasih - keluarga ia sadar ingin mengakhirinya.
Proses awal kami ngobrol biasa, ia ceritakan asal mula kenal dengan narkoba kemudian kecanduan dan ketahuan oleh keluarga dan calon istrinya. Proses menuju sembuh atau mencari hipnoterapi butuh proses meyakinkan dirinya sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri candu narkotika demi keluarga yang siap dibangunnya.
Dengan menggunakan hypnotic relaxation sederhana, klien sudah masuk ke kondisi hypnosis, sangat relaks dan tidur dengan lelap, gerakan ideo motor respons yang saya ujikan direspon dengan perlahan. Kurang lebih 3 jam sesi hipnoterapi saya lakukan dari awal sampai termination, terhadap klien ini. Waktu itu saya menggunakan ruangan cafe tunjang di lantai 2.
PENGAKUAN ANAK SMA KELAS 1 : PECANDU ONANI
Manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, memiliki perilaku yang kadang tidak kita duga. Contohnya Angga (Nama Samaran), seorang pemuda sma kelas 1 dari Kabupaten Nganjuk yang diantar orang tuanya ke Semarang untuk berobat karena kecanduan masturbasi.
Awal mula dia penasaran dengan film biru, seperti apa sih? Rasa penasaran itu dimilikinya sejak smp, karena waktu itu belum ada akses maka Angga coba-coba mengakses di hp miliknya dengan koneksi terbatas, dan pengalaman pertama nonton adegan dewasa di hp miliknya membuatnya ketagihan, berlanjut ke pelampiasan nafsu dengan zina tangan setiap ada kesempatan.
Perilaku bermain-main burung dan menikmati sensasi tersendat saat sprema keluar ini memberikan dampak negatif pada Angga yang rendah diri, pemalu dan tidak percaya diri. Hal ini berimbas pada keberanian diri untuk mencoba hal baru seperti belajar naik motor menjadi tertunda.
Sesi terapi kami lakukan di kamar hotel yang sudah dipesan oleh orag tua Angga di Simpang Lima, proses terapi sangat lancar sebab Angga sangat kooperatif dan benar-benar berniat sembuh dari perilaku buruknya.
SOPIR TRUCK PECINTA MINUMAN KERAS
"Pak Tolong saya dijadwalkan untuk proses hipnoterapi menghilangkan kebiasaan buruk meminum minuman keras,"
"Profesi bapak Apa?"
"Sopir Truck Luar Kota,"
"Kenapa ingin mengakhiri minum miras?"
"Saya ingin bertaubat Pak,"
Namanya kecanduan sebabnya banyak hal, ada kalanya dimulai dari coba-coba, diajak teman, kemudian karena kenal selanjutnya jadi pelarian, melupakan masalah dengan mabuk. Memang dengan mabuk, dapat melupakan masalah - namun setekah sadar, maslah ternyata belum selesai.
Saya sangat mengapresiasi kesadaran Abang sopir tersebut, dan kami pun membuat jadwal sesi hipnoterapinya dilakukan, saya sampaikan bahwa jangan menunggu hari libur kerja, tetapi benar-benar komitmen memilih satu hari khusus untuk terapi sembuh dari Miras.
BENTENG TERKUAT : PONDASI AGAMA DAN IMAN
Saya perhatikan teman-teman saya di desa Tenaru yang hidup secara sehat, normal, bekerja sebagai karyawan, wirausaha, dan mereka tidak kecanduan narkoba, miras, pornografi, perilaku menyimpang lainnya karena mereka punya pondasi agama yang kuat. Hal ini mengingatkan saya atas jasa Ustadz Cak Nurchasan Bin Mubin (Alm), yang senantiasa membimbing kami sejak kami masih anak-anak.
Cak Kasan mengajak kami yasinan tiap senin malam, baca sholawat dibak tiap Ahad malam badha magrib di masjid dan mengaji badha Ashar di MAdsrasah diniyah Al-utsmaniyah Tenaru. Kami Ngaji sejak sd, smp, sma dan sedikit ada perubahan jadwal karena kami kemudian bekerja jadi karyawan pabrik.
Kami ingat betul, saat puasa ramadhan, dari perempatan balaidesa tenaru, kami berjalan ke arah utara menujuMasjid Darussalam sementara anak-anak / pemuda lainnya berjalan ke arah Selatan menuju pertigaan desa Cangkir karena ingin menikmati suasana badha Subuh.
Cak Chasan punya program unik yaitu menikahkan murid-muridnya yang ngaji dengan istikharahnya seperti Cak Pur dan yuli, Sulis dan Cak Asmad, Cak Is dan Neng Sanatri, sementara aku belum sempat dinikahkan karena beliau telah dipanggil oleh Gusti Allah di usia sangat muda sekitar 34 Tahun.
