Ini adalah email ketiga dari kelas menulis sebagai meditasi, aku tidak menyebutnya sebagai email hari ke-3 sebagaimana kelas yang diikuti oleh banyak orang yang membayar Rp 150.000 untuk 30 email yang dikirim perhari (senilai Rp 5.000 per email).
Pada materi ketiga ini aku mendapatkan tugas untuk menulis kepada diri sendiri dengan bahasa / kalimat berupa sugesti kepada diri sendiri. Bila kita tidak secara sengaja mensugesti diri sendiri maka secara otomatis kita akan disugesti oleh orang lain.
Sugesti dari luar ini misalnya lagu, entah karena kita cocok dengan melodi lagunya, suasana saat kita mendengar lagu tersebut, misalnya lagu dari NAFF "Akhirnya ku menemukanmu" dan aku dapat merasakan betapa syahdunya lagu itu - kala itu ketiga aku menyukai seorang wanita dan meskipun pada akhirnya aku ditolak, aku tetap menyukai lagu tersebut, dan sekarang sudah melupakan gadis tersebut.
Aku diingatkan oleh Om Sulak untuk secara sadar mensugesti diri sendiri karena dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendapat sugesti tanpa kita sadari bahkan tanpa kita inginkan. seseorang yang berkomentar atas penampilan kita, pekerjaan kita, drama yang kita tonton, pertengkaran di sosial media tentang calon presiden yang panta memimpin Indonesia.
Indonesia ini baik-baik saja, meskipun tiktok shop ditutup, dan komentar para praktisi digital yang memberi bumbu bahwa kita sedang darurat algoritma, kita sedang dicuci otak dengan video-video pendek, penguasaan traffic, dan lain sebagainya, Bagaimanapun juga saya lebih memilih sugesti diri sebagaimana kata Pak Krishnamurti "Kalau aku baik, maka Indonesia juga jadi Baik,"
Penting untuk menyapa diri sendiri melalui tulisan, meditasi self hypnosis, menulis di blog seperti ini, sebagai cara kita mengingatkan diri sendiri, untuk terus mewujudkan impian kita (cita-cita luhur), kemauan, keinginan kita karena Kita adalah karakter utama dalam kehidupan kita sendiri.
Impian menjadi Trainer Nasional/Internasional maka kelilingi diri ANda dengan hal-hal yang menjadikan Anda Trainer hebat, Om Sulak menulis dalam suratnya Lingkungan membentuk kesadaran.
Aku suka sekali dengan kalimat-kalimat Pak AS Laksana, begitu bernas, enak ringan dan sangat menghipnosis. Di sini aku menulis ulang dengan kesederhanaan kalimatku bahwa untuk mencapai impian, kita perlu fokus. membentuk lingkungan adalah cara untuk menjaga fokus. Menjaga kesadaran untuk mempertahankan apa yang paling bermakna bagi hidup kita.
Pikiran kita mirip dengan pekarangan kosong, tidak tidak kita rawat maka ilalang, rumput akan tumbuh dengan subur, kadang menjadi tempat bagi orang lain untuk membuang sampah.
Sebenarnya kalimat -kalimat yang ingin aku tulis masih cukup panjang, tetapi aku akan akhiri ssaja dengan auto sugesti dari Emily Coue, seorang terapis darii Perancis
“Everyday, in every way, I am getting better and better.” (Setiap hari, dalam semua hal, saya membaik dan terus membaik.) Pengucapan “dalam semua hal” sedikit diberi tekanan.
