-->

HIPNOTIS HIPNOTERAPI Kab Wakatobi 0821.4150.2649 ONLINE

0821-4150-2649 ONLINE, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Kabupaten Wakatobi

Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6282141502649, 


Berikut berita dari beranda Facebook : Mas Bondan 

Bukan Resesi, Tapi Stagflasi


Badai yang akan datang ke Indonesia itu bukan resesi. Jadi ndak usah panik dulu ygy.


Resesi tu apa sih? Sederhananya, pertumbuhan ekonomi riil yang minus dua kuartal berturut-turut. Kok pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa roket dibalik alias tekor? 


Bisa karena dagangan ke luar (ekspor) yang ga laku dan dagang antar kita sendiri (konsumsi rumah tangga) turun. Terus, kenapa Indonesia ndak resesi?


Ya kembali ke definisi resesi. Minus 2 kuartal berturut-turut. Indonesia gimana?


Data dari BPS sih menunyukkan bahwa di Q2 pertumbuhan kita ini di atas 5%. Sudah seperti sebelum pandemi. Kok iso? 


Dua penopang utama: Ekspor dan konsumsi rumah tangga. Jadi pertumbuhan 5% itu disumbang 2,14% dari ekspor. 2,92% dari konsumsi rumah tangga. Kita bahas yang pertama. Ekspor.


Bukan ekspor file to PDF lho xixixi… Tapi ekspor komoditas. Ini “berkah” perang Rusia-Ukraina buat Indonesia. Sangar to? Indonesia udah kayak negara globalis karena diuntungkan perang haha. 


Nah, kembali ke “berkah” perang tadi. 


Harga-harga komoditas naik. Seperti kita tahu, salah satu penopang ekonomi Indonesia adalah ekspor komoditas. Kalo Indonesia ini warung, maka negara kita ini dodolan areng, karet, klambi, onderdil. Nah, ndilalah rego areng lagi mundhak-mundhake. Indonesia jadi seperti bakul areng sing bar kepayon.


Naiknya ekspor ini berimbas ke penopang ekonomi kita yang kedua; konsumsi rumah tangga. 


Bar kepayon areng dan sawit, Indonesia “hedon” deh. Beli mobil, rumah, nonton konser, ngantenan. Coba deh diinget-inget sendiri. Kerasa ga, beberapa bulan belakangan, malah launch mobil-mobil baru di Indonesia? Atau gimana 60rb tiket konser Dewa 19, ludes dalam 60 menit. Temen-temen WO juga mulai rame job belakangan ini. Musisi asal korea juga bakal konser di sini. Artinya mereka percaya wong Indonesia kuat tuku tiket hiburan.


Tapi jangan leha-leha dulu gaes.


Seperti keyakinan beberapa orang: “Kalo hidup kok enak melulu, entar tiba-tiba pasti sial.”


Ekonomi Indonesia juga bakal begitu. Tapi tenang, ga sampe “sial” kok. Masih mandali.


Sederhananya kan begini. Indonesia ini kan dapet duit karena ada bule Eropa dan bule Mandarin yang kulakan lengo, brambang, batu bara, karet, gas, ke kita dan Rusia. 


Nah, mereka ini lagi mengembargo Rusia. Karena lagi ogah belanja gas subsidi di warungnya Pak Putin, maka terpaksa rela beli gas non subsidi ke warung sederhana milik kita ini. Awalnya sih bule-bule itu kuat-kuat aja. Bule kok!


Tapi kan suwe-suwe duite nipis juga. Mau belanja di Pak Putin, wis kadung gengsi. Mau belanja di warung kita, eh kok larang. Akhirnya mereka para bule Mandarin dan Eropa ini masuk mode pengiritan gaes. 


Di Jerman udah ada restrukturisasi manufaktur. Pabrik-pabrik mbuh piye carane diobrak-abrik ben ngirit.


Belum ancaman Desember masuk winter. Salju. Padahal minyak bakal masih mahal. Sedangkan warganya butuh penghangat ruangan. Mereka terancam kedinginan yang bisa mematikan. 


Embuh nanti kebijakan di Jerman dan Yurop pada umumnya gimana. Apa nekat beli coal untuk gantikan gas, di harga $400 (3x lipat harga normal) agar sampe Desember, atau mau niru menteri kita. 


Siapa tahu di Jerman ada menteri yang pokla pikirnya solutip: 


“Beras mahal? Makan sagu aja!” lalu Menteri Jerman berstatement: “Kademen? Kelon wae Lur!”


Yang jelas, karena Mr Bule dan Koh Xi Jinping udah dipeseni bojone untuk ngurangi kulakan ke Warmindo (Warung milik Indonesia), maka ada kemungkinan ekspor kita menurun. Itu pun beberapa bulan lagi. Ga sekarang-sekarang ini. Kalo ekspornya sedang turun, maka kita lihat penopang kedua.


Konsumsi rumah tangga.


Konsumsi rumah tangga ini nyumbang hampir 3% dari pertumbuhan 5%. Sangar to? Konsumsi rumah tangga ini sederhananya kayak konsep yang viral di pandemi kemaren. Warga bantu warga. Gerakan beli di warung tetangga. Intinya, ngalirin duit ke sesama warga satu komplek. Nah, perputaran uang seperti ini ternyata di Indonesia jadi penggerak ampuh roda ekonomi.


Cuman, ada yang perlu diwaspadai juga nih ygy: Inflasi.


Kalo ekspor terancam perang dagang, kalo konsumsi rumah tangga terancam inflasi.


Kok bisa inflasi?


Lha udah jelas: BBM. 


BBM yang bukan BlackBerry Messenger lho ya. Kok bisa kenaikan BBM bikin inflasi?


Sering belanja online kan? Kan butuh ongkir tu. Nah, di dunia itu juga ada ekspedisi/ kurir gaes. Untuk ekspor impor antar benua, itu ada ekspedisi juga gaes. Yang jelas bukan SiCepot atau JN* atau SOP dibalik ya. Tapi kapal-kapal kontainer. 


Nah, kapal-kapal kontainer buat nganterin orderan Pak Xi Jinping dan Mr Bule, juga belanjaannya Warmindo, kan butuh BBM juga. 


Sayangnya, sejak perang, jalur pengiriman tu berubah-ubah. Membuat biaya kirim antar benua, membengkak. Bayangin aja kontainer-kontainer itu kayak gojek yang bingung kecegat portal di kampung-kampung jaman PPKM dulu.


Udah bensin-nya naik, harga barang yang diangkut juga pasti naik. 


Sebab lain inflasi adalah “Dollar pulang kampung”. 


Yap. Pak Biden lagi naikkin suku bunga the Fed. Jadinya, dollar yang tadinya tersebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, ditarik pulang sama pemegang-pemegangnya. Ditaruh lagi di di bank US sana. Banyak dari kita udah ngerasain dampaknya.


Para investor yang biasa ngguyur dollar di startup, mulai narik duitnya. Kita lihat di platform oren, ada PHK massal. Mungkin, ini pula yang bikin komisi affiliate sofi tiba-tiba dipotong.


Kok Pak Biden manggil dollar-nya buat mudik? (maaf, di tulisan ini, mudik dan pulang kampung itu sama ygy). Ya karena di Amrik sono inflasi-nya udah tinggi banget. Delapan sampe sembilan persen. Tertinggi dalam sejarah US dalam 40 tahun terakhir.


Bayangin nih. Para raksasa itu malah yang terancam resesi. Amrik resesi. Eropa juga. Termasuk Tiongkok. Akibatnya, makin sedikit yang kulakan di Warmindo.


Efek lainnya, rupiah jadi melemah di mata dollar. Udah makin dikit yang belanja, rupiah milik warmindo makin ga bernilai. Kan repot. Yang pegang rupiah, ga ngapa ngapain tiba-tiba tambah miskin. 


Per September kemarin aja inflasi kita udah di hampir 6%. Kalo begini terus, bisa-bisa tembus 10%. Harga-harga yang sekarang itu, bisa nambah mahal lagi 10%. Dan nilai tukar IDR terhadap USD bisa tembus 16rb.


Tapi sekali lagi, berbagai dinamika di atas tidak membuat Indonesia masuk ke jurang resesi mak cemplung begitu saja. Yang resesi tu para raksasa yang sedang eker-ekeran itu. Amrik, Tiongkok, Eropa. Para raksasa itu sedang tawuran di pinggir jurang. Mungkin dua di antaranya njegur jurang. 


Indonesia?


Untungnya, kita ini ndak terlalu ketarik dengan sistem ekonomi global. Jadi pas para raksasa itu kecemplung jurang, ya kita ndak keseret. Mentok jadi melambat. 


Kita ini kayak pedagang es buah di luar ring pertarungan. Saat para petarung itu KO, kita ga ikut KO. Tapi cuma ‘melambat’ karena nunggu si pembeli bangkit dari jurang.


Terus, sementara itu, apa yang bisa kita lakukan? 

Apa yang harus kita siapkan?


Mengingat dollar akan terus menguat dan rupiah melemah, tentu kita harus tukarkan rupiah kita ke dollar. Betul ya?


Salah! 


Hehe..


Ga salah sih. Cuman itu malah kayak menggali lubang sendiri. Ya menguntungkan sebagian kita, merugikan banyak orang lainnya. 


“Terus apa dong yang perlu disiapin? Tapi emang kamu yakin kalo Indonesia ndak bakal resesi? Bu Menteri sendiri lho yang bikal bakal ada resesi. Beliau ini menkeu terbaik sedunia! Jangan kasih harapan palsu ah.


“Pengalaman pandemi kemarin. Katanya suruh santai. Ndak bakal masuk Indonesia. Nyatanya ya kena juga. Mending panik di awal biar waspada. Daripada tenang tapi malah terlena!"


Mungkin begitu komentar sebagian dari Anda. 


Pertama, apa saya yakin Indonesia ndak resesi? 


Ya saya yakin aja. Modal yakinnya bukan dari saya sendiri. Tapi justru statement bu Menteri itu sendiri. 


“Lho? Bu Menteri kan bilang bakal resesi!”


Nah, ini yang orang banyak keliru. Coba deh dibaca lagi. Coba didenger lagi. Statement Bu Menteri justru intinya begini: Akan ada resesi global. Tapi Indonesia aman-aman aja. Kemungkinan kena, hanya 3%.


Kedua, apa yang perlu disiapin?

Pertama, pahami dulu bahwa yang namanya resesi ya pasti terjadi. Resesi itu bagian dari siklus ekonomi. Setelah resesi, ya recovery. Yang jadi masalah kan kapan dan seberapa lama resesinya.


Kedua, stagflasi memang bukan resesi. Resesi pertumbuhan minus, stagflasi “hanya” melambat. Tapi tetep ga bisa diremehkan. Harus disiapkan. Asal tetep setel kalem ada Allah, pokoke. Kalo hati sudah tenang, jalan keluar pasti terbentang.


Dalam stagflasi, ekonomi melambat, pengangguran meningkat. Dari sini saja kita sudah bisa mengira-ngira, apa yang perlu kita siapkan. Yang jelas protokolnya beda dengan persiapan resesi.


Saya bahas saja di tulisan berikutnya. Sekarang, kita siapkan yang paling penting.


Melihat poin sebelumnya, di mana orang gampang kemakan judul, maka yang perlu kita siapkan paling awal adalah: Biasakan dalami isu. Jangan kemakan judul. 


Termasuk, tulisan ini.

HIPNOTIS HIPNOTERAPI Kabupaten Wakatobi, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Kabupaten Wakatobi, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Rajagaluh Lor, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Sadomas, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Sindangpano, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Singawada, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Teja, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Bayureja, HIPNOTIS HIPNOTERAPI Garawastu


Anda Mau Jadi Hipnotist dan Hipnoterapis?.. Menjadi Penguasa atas Pikiran dan Perasaan,,,Mengoptimalkan Potensi Diri,,,Memunculkan Wibawa dan Aura Pemimpin dari dalam diri

� Yuk Bertransformasi dengan Mind Programming ---Daftar di Kelas Pelatihan Hypnosis https://www.hipnoterapisemarang.net 

Kelas Pelatihan yang kami selenggarakan secara offline dan Online � Materi hari (1) Basic Hipnotist � Hari ke-2 (Advanced Hypnotherapy). � Hari ke-3 (Professional Hipnoterapi) 

Instruktur : Coach Ilyas Afsoh (Founder IAI Training and Coaching), Belajar Bergaransi Sampai Mahir, -- Kelas dilaksanakan Tiap Sabtu-Minggu -Senin Awal Bulan. daftar Sekarang ke 0821-4150-2649 � atau klik https://wa.me/6282141502649

 #HIPNOTISHIPNOTERAPIKabupatenWakatobi, #HIPNOTISHIPNOTERAPIKabupatenWakatobi, #HIPNOTISHIPNOTERAPIRajagaluhLor, #HIPNOTISHIPNOTERAPISadomas, #HIPNOTISHIPNOTERAPISindangpano, #HIPNOTISHIPNOTERAPISingawada, #HIPNOTISHIPNOTERAPITeja, #HIPNOTISHIPNOTERAPIBayureja, #HIPNOTISHIPNOTERAPIGarawastu 



Back to Top