-->
Showing posts with label NLP SOLO. Show all posts
Showing posts with label NLP SOLO. Show all posts

NLP IS FOREVER [Webinar, Seminar, workshop, Sertifikasi, Training, Komunitas]

 


NLP tidak setenar hypnosis, tidak banyak yang kenal, hanya orang-orang tertentu yang tahu Neuro-Linguistic Programming. NLP yang dikreasikan oleh richrad Bandler dan Jhon Grinder sejak tahun 70-an, bersama Frank Pucelik, Robert Diltz, kemudian muncul pula NS-NLP Michael Hall. 

ORANG SUKSES : BELAJAR NLP

Orang-orang hebat yang saya kenal, semuanya belajar dan praktek ilmu NLP. Mulai dari pebisnis, pembicara, Coach, Trainer, Motivator, Ustadz, konsultan, Dosen, pakar komunikasi, Ahli public SPeaking, Pejabat, Anggota Dewan, pebisnis online, internet marketer, dan sederetan profesi lainnya seperti guru sekolah dan dosen. 

Awalnya NLP bukanlah ilmu yang wow dan membuat orang rela mengikut sertifikasi dengan biaya jutaan rupiah, dari 1,5 Juta - 15 Juta rupiah per levelnya. Bahkan Ada yang ikut kelas TTT NLP wajib keluar Investasi sampai Rp 30 - 100 Juta, karena diselenggarakan di luar negeri, dengan Sertifikat Internasional. 

NLP menjadi langkah awal memahami dunia unik manusia, model komunikasi yang ditangkap oleh panca indera, visual, auditori, kinentetik, olfaktori, gustatori (VAKOG) kemudian diakses oleh filter-filter yang ada di dalam diri manusia, kemudian informasi tersebut dimaknai dan diaplikasikan menjadi perilaku, sikap, perkataan. Hal ini dipengaruhi juga oleh intention, experience, beliefs, dan metaprogram yang ada di dalam dirinya. 

WEBINAR NLP : ACCELERATE YOUR PERSONAL DEVELOPMENT AND SELF DISCOVERY WITH NLP - ILYAS AFSOH 

Dulu, untuk belajar NLP di Indonesia, pada awalnya peserta wajib merogoh kantong sangat dalam, dan mengikuti kelas selama berhari-hari dengan sertifikasi international. Maka yang mampu belajar adalah orang-orang kelas menengah atas dan terpilih, atau ditugaskan oleh perusahaan bonafide yang sadar akan pengembangan diri para karyawan, manager dan direksinya. 

Namun sekarang, belajar NLP sangat beragam, mau mahal : ada, Mau murah ; Juga Ada. Mau gratisan : ada, tinggal Anda download materi-materi di Youtube dan blog-blog NLP hipnoterapi baik bahasa inggris atau bahasa Indonesia. Dan saya sangat beruntung menjadi salah satu master Trainer Neo NLP yang mengajarkan materi sertifikasi NLP di Indonesia secara offline dan online. 

Setelah 50 tahun, NLP semakin istimewa, banyak praktisi dan developer NLP yang bermunculan, teori dan buku-buku komunikasi, marketing, motivasi,bisnis berbasis NLP, banyak ditulis, dan hal ini menjadi percepatan bagi orang-orang yang membacanya. Uniknya semakin mereka sadar bahwa ini dilandasi oleh pengetahuan NLP maka berbondong-bondong orang-orang sukses mempelajari Neuro-Linguistic Programming dijagat raya. 

IAINLP : Ilyas Afsoh Institute of neuro-Linguistic Programming merupakan wadah yang saya gagas untuk belajar NLP secara mudah dan bersahabat, baik secara daring dan luring. Komunitas belajar menjadi manusia unggul, bernilai tambah, sukses, berkah berlimpah dan mulia. #iainlp. 



JASA ANTHONY ROBBINS [MOTIVATOR DUNIA dari AMERIKA]

Konon katanya NLP meledak setelah diekspos oleh motivator muda amerika "Anthony Robbins" waktu itu, bagaimana anak muda usia 25 Tahun mendemokan fast phobia cure, mengatasi rasa takut dengan sangat cepat dengan teknik NLP. Dan hal ini kemudian menjadi perbincangan hangat di Amerika, AR menjadi nara sumber Radio, TV, dan seminarnya setiap minggu selalu penuh dan laris, hingga saat ini. 

Lalu karena suatu hal, Anthony Robbins tidak lagi menggunakan NLP, namun menggantinya dengan NAC Neuro Association Conditioning. Namun, karena NLP sudah begitu melegenda maka berbondong-bondong oranag mencari siapa co-creator NLP? Maka ketemulah dengan NLP Society dan NLP Academy. DI Indonesia ada NEO NLP Society, IAINLP. 

Sampai saat inipun, kelas-kelas belajar NLP selalu penuh dihadiri dan diburu oleh para pengejar kualitas, kesuksesan, keberkahan, dan berkontribusi bagi banyak orang. Telah lahir para penulis hebat, penceramah, Trainer, Motivator, Coach handal berbasis keilmuan NLP. Dan sampai kapanpun NLP tetap menjadi Primadona bagi pemberdayaan diri, setidaknya sebagai langkah awal. 

NLP FOR BETTER LIVE 

Sduah sangat terkenal bahwa NLP adalah Perbedaan yang menghasilkan perbedaan. Bahkan dengan membaca tulisannya saja, sudah terkesan sungguh wow dan berdampak, lalu bagaimana bila seseorang praktek ilmu NLP? Maka hasilnya sangat luar biasa. 

NLP semakin masyhur di Indonesia, karena agresifnya para Trainer membuat kelas pelatihan di Indonesia, di berbagai kota, dan semakin terbukanya era informasi sehaingga akses belajar NLP semakin mudah. Misalnya kemana belajar Training NLP? jawabannya diantaranya kepada Ilyas Afsoh founder IAINLP dan Master Trainer Neo NLP Society. Mengembangkan NLP rasa Indonesia.

Apalagi Modelling NLP : merupakan ilmu favorit untuk mempercepat sukses. Prosesnya cukup melalui lima tahapan modelling yaitu :
1. Searching Model - genius - Leader 
2. Download Skill excellence 
3. Practicing the Skill and Action 
4. Re-Code Learning and Prosess Succes 
5. Sharing and Training to other 

BERUNTUNG BELAJAR NLP 

NLP dapat diaplikasikan ke Digital Marketing dengan nama Content Modelling, optimasi blog, nambah follower Instagram, nambah subscriber youtuber dan jam tayang, closing online setiap hari dan otomatis, sampai apalikasi dalam kehidupan nyata dalam rumah tangga, modelling pengusaha sukses, penulis laris sampai Menjadi Motivator dan Trainer Nasional.

Bahkan NLP dapat menjadi tools pelengkap seseorang untuk menterapi orang lain dengan efektif, menghipnotis orang lain dengan kata-kata tanpa disadari, memasukkan pesan terselubung, menyusun headline, cretive writing ala afsoh publisher, sampai menjadi Konsultan Politik menang dalam pemilihan umum. 

Suksesnya NLP trainer di Amerika didplikasi oleh para Trainer NLP di Indonesia, dan di negara-negara lainnya. Setiap tahun ada mahasiswa dan para pekerja baru yang ingin meningkatkan kompetensi diri dengan berbagai banyak ilmu, skill, termasuk belajar Neuro-Linguistic Programming. Dan Anda membaca informasi yang tepat di Blog hipnosis Indonesia ini. 

NLP sangat emosional, bagaimana seorang Praktisi membantu seseorang menurunkan berat badan dengan menggunakan tools asosiasi, mengubah anak yang dicap bodoh berubah menjadi jenius dan diterima di sekolah favorit di Singapura, menjadi pialang saham sukses, pebisnis dan pembicara hebat. Membantu melepaskan memori buruk disakiti kekasih dan masih banyak hal lainnya. 

COPIWRITING WITH NLP

Ternyata NLP dapat digunakan untuk membuat kopiraiting [Iklan] yang efektif dan meningkatkan penjualan. Caranya dengan memanfaatkan meta program manusia. Manusia punya rasa takut dan harapan, maka copy dapat ditulis berdasarkan ketakutan seseorang atau harapan baik terhadap produk misalnya : Bagaimana rutin Gajian $100 per bulan dari adsense. 

NLP telah masuk ke ranah profesi dan berbagai macam media, NLP dan copywriting seolah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Copy berupa kata-kata, namun mampu membangkitkan emosi klien- konsumen untuk membeli. Maka NLP for Selling menjadi sangat bermanfaat bagi marketing and business. 

Perhatikan email, website, blog, sales letter, artikel, video, landing page, hingga story wa, ig, semuanya memanfaatkan NLP untuk menarik perhatian pembeli, meningkatkan interaksi, memicu aksi pembelian , maka tidak belajar NLP sungguh sangat merugikan ANda sebagai praktisi bisnis dan penjual. Di sini, apabila produk dan jasa ANda sangat bagus, tetapi penjualan loyo, maka perhatikan saja kata-kata yang ANda gunakan, Saatnya mengubah kata-kata menjadi lebaih berdaya. 

ILYAS AFSOH | Master Trainer NNLP 
0821-4150-2649 
 

NLP BUKAN TERAPI 

   Saya sepakat bahwa nlp bukanlah terapi, tetapi kita dapat menggunakan NLP untuk mengembangkan Teknik terapi, baik langsung eksekusi atau menggabungkan nya dengan hipnosis. Maka cukup sering para praktisi pengembangan diri mendapatkan gabungan NLP-HYPNOTHERAPY. 

Keduanya berbeda, namun saling melengkapi. NLP Lahir dari dua co-creator nya Richard Bandler dan Jhon Grinder dibantu ROBERT DILTZ, PUCELIK, kemudian muncul lagi Neuro Semantic yang digagas oleh Michael Hall, Anthony Robbins dengan NAC NEURO-ASSOSIATIF CONDITIONING. 

Aku kagum dengan kecepatan perubahan buang dihasilkan seorang praktisi NLP ketika menangani ketakutan seseorang terhadap phobia hanya dengan menggunakan Edit SubModality, dalam waktu yang relatif singkat, phobia nya menghilang. Wow, Amazing. Saya wajib belajar Ilmu NLP ini. 


Terpesona SAAT MENGAJAR NLP

   Sebagai Master Trainer Neo NLP SOCIETY yang mengajar kelas NLP PRACTEK, MASTER PRACTTITIONER, TRAINER NLP, saya berulang kali dibuat takjub dengan materi yang sama tetapi peserta berbeda maka sayae dapat ide-ide baru, pengembangan baru dari Model-model pemberdayaan NLP. 

MISALNYA Seminggu yang lalu saya mendapat Anchor dari Bu Iin Madiun, yang menciptakan anchornya secara Auditor mengucapkan Bismillah Dahsyat, ditambah dengan memencet pojok pundak kiri. 

Perilaku tersebut digunakan untuk mengawal putranya lebih Mandiri, Bertanggung Jawab, dan lulus kuliah tepat waktu dengan predikat cumlaude,plus meng-install jiwa melayani di praktek bersama dokter gigi yang dikelola bersama dengan suaminya. 

NLP Anchor Untuk Langsing 

Ada cara-cara teknis yang diajarkan dalam buat step step Anchor NLP (Stimulus Respon) respons Asosiatif Panca inderawi, dan syarat-syarat detail lainnya. Namun agar Anda paham, kita langsung praktek saja membuat Anchor meraih berat badan ideal. 

Setiap saya selesai buang air kecil (kencing) maka saya push up 2x. Awalnya push up di tembok dengan berdiri, kemudian berpindah posisi sampai saya kuat push up dalam posisi di atas lantai 2x.

Bila push up 2x kurang banyak, maka lakukan push up sampai 5x. 

Tentang Anchor gerak tubuh ini pernah aku lakukan saat SMA dan jadi buruh pabrik, waktu itu aku aktif ikut latihan silat di SH Terate (PSHT) aku rutin sit up 100x tiap malam, satu tarikan nafas langsung 10 gerakan, dan tidak sampai 30 menit sudah dapat 100x spir perut atas. 

Praktek Anchor lainnya : exercise writing English. When you go rest room, clean up, and then you practice write down one sentence, this not difficult until you master with this Anchor. So, when ever you pee, ITS time to write in English. Of you feel heavy, you can duplicate the sentences from English book - like Think Faster, Or THE PERSONAL MBA. 

And then, surprisely you had written on English. Write or wrong, this is exercise, remember when you did your English home work. 

NLP GLOSARRY RINGKASAN NEURO-LINGUSTIC PROGRAMMING

A. NLP 

Agreement Frame :

Pola bahasa Frame yang digunakan untuk melakukan persetujuan (dapat digunakan untuk tujuan membangun Rapport).

Analog :

Perubahan dari Submodalitas yang bersifat gradual. 

Analogue Marking :

Penggunaan non-verbal komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan tertentu melalui tanda khusus.

Anchor :

Penanda baik berupa visual, auditory, maupun kinestetik yang bertujuan untuk mengkaitkan sebuah pengalaman tertentu agar menimbulkan state tertentu pula.

As if Frame : 

Pola bahasa frame yang bersifat pengandaian.

Associated :

Keadaan dari pikiran, fisik, maupun perasaan dalam kondisi sedang mengalami sebuah pengalaman secara langsung.

Auditory :

Penginderaan yang berbasiskan pendengaran.


Auditory Digital :
Proses ketika seseorang sedang berbicara dengan dirinya sendiri (Self Talk). 
Dapat dikenali ketika pergerakan bola mata mengarah ke kiri bawah. 

Ambiguity :
Pola linguistik yang memiliki arti yang samar/ambigu.
Pola bahasa Milton Model yang memiliki kesamaan baik pengucapan maupun penulisan akan tetapi memiliki arti yang berbeda maupun sebaliknya.

Amplifying : 
Peningkatan kualitas dari suatu state (diperkuat).

Attitude of NLP : 
Sikap keingintahuan (mencari informasi lebih jauh) lebih mendalam atau detail.

Auditory Constructed :
Proses ketika seseorang sedang menyusun atau membuat pengalaman yang berbasikan suara. 
Dapat dikenali ketika pergerakan bola mata mengarah ke kanan tengah. 

Auditory Remembered :
Proses ketika seseorang sedang mengingat pengalaman berbasikan yang suara. 
Dapat dikenali ketika pergerakan bola mata mengarah ke kiri tengah.



B - NLP 

Backtrack Frame :
Pola bahasa Frame yang digunakan untuk mengulang atau mengulas kembali suatu topik pembicaraan dari lawan bicara.

Belief :
Keyakinan yang mendasari seseorang dalam menyikapi dunia ekternal atau realita.

Break state : 
Pemutusan pola dari suatu kondisi State (lihat state) tertentu baik berupa ucapan maupun gerakan dengan tujuan untuk beralih ke state yang baru.
 

C - NLP 

Calibration : 
Teknik analisa terhadap lawan bicara dalam melakukan Rapport.

Causal Modeling :
Pola bahasa Milton Model (Inverse Meta Model : Semantic ill-formedness) yang bercirikan adanya kalimat majemuk, dimana antara kedua anak kalimat seolah-olah memiliki hubungan sebab-akibat.  

Cause and Effect :
Pola bahasa Meta Model (Distortion) yang menggambarkan adanya hubungan sebab akibat dalam suatu susunan kalimat majemuk.

Chaining Anchor :
Anchor yang digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan state secara berkesinambungan (gradual).

Chunking :
Mekanisme berpikir dalam mengelompokkan informasi.

Chunk Aside :
Cara berpikir dalam mencari kesamaan atau analogi dari sebuah informasi. 

Chunk Down :
Cara berpikir secara mendetail.   

Chunk Up :
Cara berpikir global  

Circle of Excellence : 
Teknik pemberdayaan diri untuk mendapatkan state yang diinginkan dengan cara melibatkan kepekaan sensor inderawi : Visual, Auditori, serta Kinestetik yang disertai dengan pembuatan Anchor.  

Collapsing Anchor :
Teknik untuk menghapus atau menghilangkan pengaruh dari Anchor.

Comparative Deletion :
Pola bahasa Meta Model (Deletion) yang menggambarkan adanya makna yang samar dikarenakan pembandingnya tidak ada atau hilang.   

Complex Equivalence : 
Pola bahasa Meta Model (Distortion) yang menggambarkan adanya hubungan kesetaraan 
antara anak kalimat dalam susunan kalimat majemuk.

Content :
Tema atau isi dari sebuah informasi. 

Content Reframe (Meaning Reframe) :
Penggunaan Reframing yang bertujuan untuk memberikan sebuah sudut pandang baru dengan cara memberikan makna lain yang berbeda. 

Context Reframe :
Pengunaan Reframing yang bertujuan untuk memberikan sebuah sudut pandang baru agar suatu perilaku masih dianggap layak pada suatu konteks tertentu (kondisi atau waktu).  

Contrast Frame :
Pola bahasa Frame yang digunakan dengan cara memberikan pilihan baru secara kontras atau bertolak belakang.

Contrastive Analysis :
Analisis perbedaan nilai Submodalitas atas dua pengalaman yang memiliki perbedaan State yang berbeda (kontras).

Conversational Postulates :
Pola bahasa Milton Model (Indirect Elicitation Patterns) yang bercirikan adanya kalimat pertanyaan yang dapat dimaknai sebagai sebuah perintah.

Critical Driver :
Submodalitas yang paling berpengaruh dalam mengkodekan suatu pengalaman.

Compulsion Blowout Technique :
Teknik terapi dgn menggunakan Submodalitas (Re-map) untuk menghilangkan suatu perilaku Compulsive (perilaku keinginan yang berlebihan )

Creating Reality for Pacing :
Menyampaikan ide baru untuk disepakati oleh lawan bicara dalam menciptakan rapport.

Cross Pacing :
Teknik pacing yang dilakukan dengan cara tersamar. 

Cross Over Mirroring :
Teknik Mirroring dengan menggunakan sisi bagian tubuh yang berbeda. 

Current State :
Suatu kondisi dari State seseorang yang sedang dialami saat ini (sedang berlangsung).

Compounding Presupposition :
Menumpuk berbagai macam asumsi dalam suatu susunan kalimat dalam melakukan persuasi.
 

D  - NLP 

Deep Trance Identification :
Teknik Modeling dalam kondisi trance ringan dengan cara mengamati role model secara detail.

Desired State :
Suatu kondisi state (baru) yang diinginkan. 

Digital :
Perubahan Submodalitas yang memiliki karakteristik yang bertolak belakang (on-off). 

Deep Structure :
Suatu representasi yang masih utuh di dalam internal map. 

Deletion :
Kelompok pola bahasa Meta Model yang menunjukkan adanya suatu informasi yang tidak lengkap atau hilang.

Dissociated :
Kondisi dalam mengalami atau membayangkan sebuah peristiwa dengan menggunakan sudut pandang sebagai pengamat. 

Distortion :
Kelompok pola bahasa Meta Model yang menunjukkan adanya proses perubahan makna atas sebuah pengalaman atau peristiwa. 

Double Binds :
Pola bahasa Milton Model (Presupposition - Use of “Or”) yang digunakan untuk “memaksa” lawan bicara menentukan pilihan atas adanya alternatif pilihan baik lewat pernyataan maupun pertanyaan.    
 

E-NLP 

Ecology :
Sikap yang mempertimbangkan atau memperhitungkan adanya suatu kondisi serta situasi yang selaras (lingkungan, budaya, aturan, etika, dll.) ketika melakukan suatu perubahan.

Embedded Command :
Pola bahasa Milton Model (Indirect Elicitation Patterns) yang bertujuan untuk memberikan sebuah perintah secara tersamar.

Ecology Frame :
Pola bahasa Frame yang bertujuan untuk mensyaratkan adanya suatu pertimbangan secara ekologis dalam proses perubahan.

Elicitation :
Teknik dalam menggali informasi atas nilai-nilai dari Submodalitas akan suatu pengalaman. 
Embedded Question :
Pola bahasa Milton Model (Indrect Elicitation Patterns) yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan secara tersamar.

Evidence Frame :
Pola bahasa Frame yang bertujuan untuk mengajak lawan bicara agar dapat  membuktikan secara nyata (berbasis indrawi).

Eye Accessing Cues :
Arah pergerakan bola mata ketika seseorang mengakses suatu pengalaman tertentu.
 

F-NLP 

Fast Phobia Cure :
Teknik terapi untuk menghilangkan phobia dengan cara menggunakan perubahan struktur Submodalitas. 

Flexibility :
Suatu sikap yang fleksibel dalam berkomunikasi. 
  
Frame :
Sudut pandang seseorang terhadap suatu hal. 

Future Pacing :
Teknik untuk mengajak seseorang dalam mengalami suatu kondisi state tertentu di masa yang akan datang.
 

G-NLP 

General-Specific :
Salah satu pola dalam Meta Program yang dimiliki oleh seseorang di dalam peta mental ketika berpikir maupun bertindak apakah dilakukan secara global atau detail.   

Generalization :
Kelompok pola bahasa Meta Model yang menunjukkan adanya representasi secara luas (global) dari pembicara sehingga seolah-olah pernyataannya menjadi sebuah pengalaman yang bersifat umum atau berlaku sama.

Gustatory :
Sensor inderawi yang berbasiskan pencecapan.

I-NLP 

Indirect Elicitation :
Kelompok pola bahasa Milton Model yang bercirikan adanya suatu perintah yang disampaikan secara tersamar. 

Internal-External :
Salah satu pola dalam Meta Program yang dimiliki oleh seseorang di dalam peta mental ketika berpikir maupun bertindak apakah dilakukan berdasarkan referensi dari diri sendri (internal) ataukah dari orang lain (eksternal).   

Internal Representation :
Cara seseorang dalam merepresentasikan informasi di dalam internal map sesuai dengan program peta mental yang dimilikinya.

Inverse Meta Model :
Pola bahasa yang terdapat dalam Milton Model yang merupakan pola bahasa kebalikan dari pola bahasa Meta Model. 

Intention :
Maksud atau tujuan tertentu dibalik suatu perilaku.
 

K.NLP 

Kinesthetic / Kinaesthetic:
Sensor inderawi yang berbasiskan perabaan, perasaan, maupun sensasi.

Know Nothing State :
State yang diperlukan ketika akan melakukan modeling dengan mengunakan teknik Deep Trance Identification. 
 

L-NLP 

Lack of Referential Index :
Pola bahasa Meta Model yang memiliki ciri adanya suatu pernyataan yang disampaikan secara tidak spesifik (kata benda, orang, peristiwa, dll.)

Lost Performatives :
Pola bahasa Meta Model yang memiliki ciri adanya pernyataan yang samar dikarenakan tidak adanya sumber atas opini yang disampaikan sehingga menggambarkan adanya opini pribadi.   

Lead System :
Sistem representasi yang digunakan oleh seseorang untuk mencari informasi.   

Leading :
Proses untuk membimbing atau mengarahkan dalam rapport.

Limiting Belief :
Keyakinan yang membatasi seseorang sehingga menjadikannya tidak berdaya .

M-NLP 

Mapping Across : 
Teknik menyusun ulang suatu map (submodalitas) dari satu pengalaman ke pengalaman yang lain. 

Meta :
Suatu sudut pandang atau perspektif yang lebih tinggi. 

Meta Position :
Suatu sudut pandang atau perspektif yang lebih tinggi dalam “melihat” suatu pengalaman. 

Meta Model :
Pola bahasa yang dirumuskan  oleh Richard Bandler hasil dari pemodelan terhadap Fritz Perls dan Virginia Satir.   

Milton Model :
Pola bahasa yang dirumuskan oleh Richard Bandler dan John Grinder hasil dari pemodelan terhadap Milton Erickson. 

Mirroring :
Proses meniru pola komunikasi verbal maupun non-verbal orang lain untuk membangun rapport. 

Modal Operators :
Pola bahasa Milton Model yang merujuk pada suatu kondisi prasyarat adanya keharusan.   

Modalities :
Representasi internal yang merujuk pada struktur inderawi.

Model :
Suatu kemampuan yang timbul dari perilaku tertentu yang dapat diadopsi atau ditiru.  

Map :
Hasil pengkodean informasi dari dunia eksternal sesuai dengan bekerjanya proses filtering dalam pikiran.   

Metaphor :
Pola bahasa yang menggunakan perumpaan secara tidak langsung.

Mental Map / Internal Map :
Cara pandang seseorang terhadap realita yang mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku.

Mind Reading :
Pola bahasa Milton Model yang bertujuan untuk memberi kesan seolah bahwa pembicara mengetahui dunia internal lawan bicara.  

Mismatching :
Suatu proses komunikasi baik verbal maupun non-verbal yang dapat mengakibatkan kehilangan rapport.  

Modal Operator of Necessity and Possibility :
Pola bahasa Meta Model yang bercirikan tidak adanya pihan lain.

Model of The World :
Sistem dari keyakinan, nilai-nilai, serta proses bekerjanya penyaringan informasi, keinginan, dan harapan, pengalaman serta pembelajaran akan realita dari seseorang.

Meta Program :
Serangkaian pola atau program yang menjadi sistem pola pikir bagi seseorang dalam berperilaku.

Methodology of NLP :
Pendekatan yang dilakukan NLP dalam merumuskan konsep modeling (Human Model of The World).
 

N-NLP 

Negative Command :
Pola bahasa Milton Model yang digunakan dalam kalimat perintah dengan menggunakan kalimat negatif.  

Nominalization :
Pola bahasa Meta Model yang bercirikan adanya kata kerja yang dirubah menjadi kata benda. 

Nested Loops :
Teknik dalam menyampaikan suatu pesan dalam susunan rangkaian cerita. 
Pesan yang ingin disampaikan terdapat di tengah dari cerita yang terputus untuk kemudian cerita tersebut diselesaikan atau ditutup pada bagian akhir. 
 

O-NLP 

Ordinal Numerals :
Pola bahasa Milton Model yang bertujuan untuk menyematkan sebuah asumsi dengan mengaburkannya pada mekanisme pola urutan (pertama, kedua , dst.)   
Outcome :
Hasil akhir yang ingin dicapai.

Outcome Frame :
Penggunaan Frame yang bertujuan untuk mengajak orang lain untuk melihat  sudut pandang yang berorientasi terhadap tujuan.

Olfactory :
Penginderaan yang berbasiskan penciuman (bau).

Overlapping Representational System :
Pengucapan kalimat dengan menggunakan predikat (VAKOG) yang berbeda-beda. 
 

P-NLP

Pacing :
Upaya dalam mencapai kondisi Rapport dengan menyelaraskan model dunia  orang lain baik dalam komunikasi verbal maupun non-verbal.

Pacing On Going Reality:
Menyelaraskan suatu keadaaan atau kondisi secara verbal maupun non-verbal sesuai dengan apa yang sedang terjadi atau dialami oleh lawan bicara.

Parts :
Bagian dari keberadaan mekanisme bawah sadar yang disimbolkan melalui gerakan maupun ucapan dalam hati.   

Parts Integration :
Teknik penyelarasan bagian dari mekanisme bawah sadar untuk  mendapatkan perspektif baru yang lebih berdaya.  

Pattern Interrupt :
Pemutusan pola dalam suatu susunan strategi dalam berperilaku sehingga akan menimbulkan suatu respon perilaku yang berbeda.

Perceptual Positions :
Teknik dalam memposisikan diri pada sisi pihak yang lain dalam upaya untuk  mendapatkan suatu sudut pandang yang baru. 

Phonological Ambiguity :
Pola bahasa yang terdapat pada dua kata yang pengucapannya sama namun memiliki arti yang berbeda.

Predicates :
Penggunaan kata kerja, kata sifat, maupun kata keterangan yang mengacu pada sistem penginderaan

Pattern in Metaphor :
Pola bahasa Milton Model dengan menggunakan bahasa perumpamaan.

Presupposition :
Sekumpulan pola-pola bahasa yang terdapat dalam Miton Model yang bertujuan untuk menyematkan sebuah pesan secara tersamar dengan menggunakan berbagai asumsi.

Presuppositions of NLP :
Asumsi awal yang mendasari adanya serangkaian struktur, metodologi, serta  teknik-teknik yang terdapat di dalam NLP.  

Procedure-Options :
Pola yang terdapat dalam Meta Program yang didasarkan pada cara seseorang dalam mengkoordinasikan suatu informasi secara berurutan atau acak. 

Pillars of NLP :
Prinsip-prinsip  yang mendasari NLP dalam kaitannya dengan konsep perubahan.
 

Q-NLP 

Quotes :
Pola bahasa Milton Model dengan menggunakan kutipan
 

R-NLP

Rapport :
Suatu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan yang mutual antara komunikator dan komunikan.

Reference System :
Sistem Representasi yang paling dominan.  

Reframing :
Teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan suatu sudut pandang yang berbeda dari sebelumnya.  

Representational System :
Sistem pengkodean atas pengalaman yang didasarkan pada panca indra.

Resourceful State :
Suatu kondisi (fisik dan mental) ketika sangat berdaya.

Re-map :
Mempertukarkan suatu struktur nilai-nilai dari submodalitas sebuah pengalaman dengan pengalaman yang lain.

Resource :
Sumber daya yang dimiliki seseorang dalam melakukan proses perubahan (state, strategy, beliefs, values, dll.) 
 

S-NLP 

Second Position :
Cara memahami pengalaman dari sisi orang kedua (digunakan dalam Perceptual Positions). 

Secondary Gain :
Hasil atau manfaat tambahan dengan adanya perubahan atas suatu perilaku.  

Sensory Acuity :
Kemampuan dalam mengelola kepekaan indrawi dalam hubungan interaksi.

States :
Kondisi atau keadaan (fisik dan mental/emosi) dalam suatu kurun waktu tertentu.  

Seeding :
Menyampaikan suatu pesan secara tersamar / tersembunyi yang dapat dilakukan berulang-ulang.  

Strategy :
Teknik yang bertujuan utk merubah suatu program perilaku dengan menggunakan suatu urutan tertentu yang berbasiskan modalitas (VAKOG).

Submodalities :
Perbedaan kualitas sistem penginderaan dalam mengkodekan suatu pengalaman.  

Surface Structure :
Hasil akhir dari proses pem-filter-an (Deletion-Generalization-Distortion) yang mempengaruhi adanya suatu tindakan atau perilaku tertentu. 

Swish Pattern :
Teknik dalam merubah suatu kebiasaan yang diinginkan dengan menggunakan strategi Associated & Dissociated.

Sameness-Difference :
Salah satu pola dalam Meta Program yang dapat dikenali dari cara seseorang melihat satu pengalaman dengan pengalaman yang lain sebagai suatu persamaan atau perbedaan. 

Scope Ambiguity :
Pola bahasa Milton Model yang bertujuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang ambigu.

Selectional Restriction Violations :
Salah satu pola dari Milton Model yang bersifat perumpamaan atau perbandingan (metaphor).

Semantic ill-formedness :
Kumpulan pola bahasa Milton Model (Inverse Meta Model) yang bercirikan adanya perubahan makna.   

Simple Deletion :
Pola bahasa Meta Model yang ditunjukkan dengan adanya sebagian informasi yang tidak lengkap.

Six Step Reframing :
Teknik Reframing yang dilakukan dengan menggunakan komunikasi intrapersonal (merubah suatu perilaku yang tidak diinginkan dengan melakukan penyelarasan terhadap intensi positif yang ada.

Sliding Anchor :
Penggunaan dari Anchor yang bertujuan untuk mendapatkan suatu peningkatan state secara analogue (bertingkat) dengan menggunakan sensori Kinesthetic

Stacking Anchor :
Penggunaan dari Anchor yang bertujuan untuk menumpuk suatu state tertentu pada satu titik lokasi secara Kinesthetic.

Stimulus - Response :
Program perilaku yang bekerja secara otomatis dimana dengan adanya suatu stimulus (informasi/ide) akan menghasilkan suatu dampak tertentu pula.
 

T-NLP 

Timeline :
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan secara simbolis dalam melibatkan sensor inderawi atas peristiwa di masa lalu, saat ini dan masa depan. 

TOTE :
Test Operate Test Exit
Towards-Away From :
Salah satu pola dalam Meta Program yang dimiliki oleh seseorang di dalam peta mental ketika berpikir maupun bertindak apakah cenderung mendekati kenikmatan atau menghindari kesengsaran.   

Tag Questions :
Pola bahasa yang memilik pola susunan kalimat adanya kata mengiyakan atau mensyaratkan adanya persetujuan pada akhir kalimat.

Transderivational Search :
Suatu proses berpikir dengan mencari rujukan pada tingkat Deep Structure untuk melengkapi informasi yang diterima. 

The More Pattern :
Pola bahasa dalam satu susunan kalimat yang bercirikan adanya suatu bentuk konsekuensi antara satu perilaku akan memiliki dampak atau akibat tertentu (konsekuensi), sebagai contoh kalimat : “semakin … semakin … ”

Technique of NLP :
Suatu cara yang dapat dirumuskan yang diperoleh dari sikap keingintahuan (Attitude) seseorang dengan mengacu pada suatu pendekatan atau metodologi (Human Model of The World) dalam mencapai suatu perubahan. 
 

U-NLP

Universal Quantifiers :
Pola bahasa Meta Model yang bercirikan adanya suatu kata-kata yang berlaku mutlak atau pasti. (contoh : selalu, setiap, tidak pernah, dll.) 

Unconscious Mind :
Salah satu kesadaran dari diri seseorang diluar kesadaran berpikir secara logika.

Unspecified Verbs :
Pola bahasa Meta Model yang bercirikan adanya kata kerja yang ambigu atau tidak jelas.
 

V-NLP

Values :
Sesuatu yang dianggap penting atau bernilai yang terkandung atau mendukung suatu keyakinan.

Visual :
Penginderaan yang berbasiskan penglihatan.

Visual Constructed :
Cara seseorang membangun suatu pengalaman yang belum terjadi dengan  berbasiskan penginderaan penglihatan.

Visual Remembered :
Cara seseorang mengingat suatu pengalaman yang sudah terjadi dengan berbasiskan penginderaan penglihatan.

Violation :
Pola-pola bahasa yang menunjukkan adanya pelanggaran bahasa yang terdapat pada pola bahasa Meta Model.  

W-NLP

Well Formed Outcome :
Rumusan dalam merancang Outcome.
   

Y-NLP

Yes-Set Conditioning :
Pola bahasa Pacing-Leading yang bertujuan untuk mendapatkan persetujuan  dari lawan bicara.
 

Z-NLP 

Zeigarnik Effect :
Ditemukan oleh Bluma Zeigarnik (1927) seorang psikolog dari Rusia.
Pola komunikasi yang dilakukan dengan cara memutus alur cerita secara tiba-tiba sehingga menyisakan informasi yang tidak lengkap bagi lawan bicara.




ILYAS AFSOH - 0821-4150-2649 
MASTER TRAINER NEO NLP SOCIETY
CO-FOUNDER IAI-NLP SOCIETY 


HYPNO-SLIDE

Back to Top