-->

CARA KILAT JADI MANAJER ATAU DIREKTUR & CARA JADI PERUSAHAAN TANPA LAWAN

| 3:38:00 PM |

 *Rahasia (Top Secret) 

Sssst.... jika Anda ingin menjadi seorang manajer atau direktur dalam waktu cepat, atau jika perusahaan anda ingin lebih unggul dari perusahaan lain, rahasiakan isi tulisan ini. Lakukan sebelum teman sekerja anda melakukan, atau lakukan sebelum perusahaan pesaing melakukan. 

Rahasia ini selalu saya sampaikan Ketika saya mengajarkan Career Revolution di perusahaan. 



Setiap karyawan di seluruh dunia memiliki jam kerja rata-rata 40 jam seminggu. Lebih dari jam tersebut disebut lembur. Dan jika lembur Anda harus dibayar. Namun untuk tingkat manajer dan direktur lembur umumnya memang tidak dibayar, karena itu konsekuensi jabatan tinggi dan gaji yang lebih besar.


Tapi bagaimana dengan karyawan biasa? Maukah bekerja lembur tanpa digaji setiap hari? Jika anda tahu rahasia ini anda pasti mau, tapi jika anda tidak tahu rahasia ini maka Anda pasti tidak mau. Apa rahasia itu? 


Rahasia ini disebut dengan Formula 40 plus dari Jack Canfield. Dia, salah satu motivator, pemeran di film The Secret yang disutradarai Rhonda Byrne. Jack mengatakan, "Kalau anda mau menjadi manajer Anda harus bekerja 50 jam seminggu, dan kalau anda mau jadi seorang direktur, Anda harus bekerja 60 jam per minggu. 


Persoalannya sekarang, maukah anda lembur tanpa dibayar? Umumnya karyawan menjawab tidak mau. Jika pun anda mau kantor mungkin kantor tidak ada acara lembur. Tapi bagaimana lagi, syarat untuk jadi manajer Anda harus bekerja 60 jam dan seorang direktur 80 jam seminggu.


Nah, Anda tidak perlu harus ke kantor untuk lembur. Perjalanan PP ke kantor dapat dijadikan lembur. Gunakan waktu perjalanan untuk belajar atau membaca buku. Dan buku yang anda baca adalah yang berkaitan dengan pekerjaan Anda.


Apakah ada jaminan bahwa kita bisa menjadi manajer atau direktur dalam sebuah perusahaan ketika kita banyak membaca? Bisa jadi tidak ada jaminan. Tapi walaupun rahasia Jack Canfield ini, saya dulu tidak tahu, tapi memang saya menggunakan waktu pergi dan pulang kerja membaca buku, di bidang saya. Setiap hari. 


Akhirnya memang saya sangat menguasai bidang saya. Sepanjang karir, saya telah bekerja di 18 perusahaan. Dari 18 kali saya bekerja, 14 diantaranya saya adalah manajer dan direktur. Sekarang saya direktur di perusahaan saya sendiri, dan ilmu pengetahuan yang saya miliki saya ajarkan pada masyarakat, seperti Super speed reading, mind mapping, carrier Revolution, creative thinking, revolusi mental, dan lain-lain


Persoalan sekarang, maukah anda membaca 20-40 jam setiap minggu dalam perjalanan pulang pergi? Bukan hanya Anda lakukan dalam perjalanan PP, tapi juga di saat Anda libur. Banyak yang mau jadi manajer atau direktur tapi tidak mau melakukan rahasia ini. Mau, tapi tidak mau banget.

Cobalah anda tidak berpikir sebagai orang rata-rata. Lakukan rahasia ini, dan lihat hasilnya. Kata orang, Kerja keras tidak akan membohongi hasil. Semuanya akan indah pada waktunya.


Jangan ikuti rata-rata orang yang malas membaca. Memang problem bangsa kita adalah bangsa paling malas dan paling lambat membaca di dunia. Problematika yang sampai saat ini belum bisa diatasi pemerintah. Dampaknya kemana-mana, diantaranya rendahnya kreativitas dan produktivitas bangsa kita, dan kita menjadi negara yang tidak mandiri. Kita menjadi negara yang sangat tergantung dengan bangsa lain. Kita bukan saja mengimpor beras, terigu, gula, daging, sayur-sayuran dan buah-buahan, tapi garam dan air pun kita impor. 


*Perusahaan Tanpa Lawan*


Jadi sebetulnya kalau perusahaan ingin maju mampu bersaing di era industri 4.0/5.0 ini, perusahaan harus sudah mulai membudayakan baca di lingkungan perusahaannya. Perusahaan harus sudah mulai mengubah kebiasaan mengirim karyawan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk segelintir orang. Perusahaan harus membekali teknik baca cepat pada seluruh karyawan. 


Berikut ini adalah teknik, bagaimana caranya perusahaan bisa menghemat dan mengefisienkan budget training. Teknik ini sudah digunakan oleh Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe setelah mengikuti pelatihan Super Speed Reading dari Alfateta Indonesia.


*1. Wajibkan karyawan membaca buku*. Setiap karyawan wajib membaca minimal 1 buku 1 bulan. Jika ada 20 karyawan berarti ada 20 buku yang bisa mereka baca. Jika tiap karyawan presentasi 1 buku @ 15 menit sehari, artinya 20 karyawan membaca 20 buku sebulan, apalagi buku yang dibaca tema sama, judul berbeda. Perusahaan Anda tidak ada lawan. 


*2. Kursuskan Super Speed Reading*. Tujuannya agar karyawan tidak saja bisa baca cepat, tapi juga bisa memahami, mengingat, dan mempresentasikan buku yang dibaca. Pelatihan baca cepat yang diiringi dengan wajib baca dan menerapkan, akan jauh lebih hemat, efektif dan efisien dibandingkan mengirim hanya beberapa karyawan ke pelatihan. Teknik ini dilakukan oleh Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe setelah saya memberikan pelatihan baca cepat beberapa tahun lalu. 


Super Speed Reading, adalah teknik membaca di atas 500 KPM . Alfateta Literasi Indonesia bahkan memberi garansi kecepatan baca karyawan bisa mencapai 1000 atau 2000 KPM, atau setara dengan membaca 1 hari 5 buku. Kemampuan baca cepat seharusnya diwajibkan bagi para guru dan siswa, mengingat kecepatan baca bangsa kita rata-rata hanya 200kpm. Bandingkan dengan AS sudah 25.000 kpm dan China 100.000 kpm. 



Copas dari FB Pak Bambang P

HYPNO-SLIDE

Back to Top