Apakah Anda mengeluh dengan sikap Anak Anda yang suka berkata kotor, mengumpat, dan kecanduan game online? Dan Anda bingung bagaimana mengatasinya? Itu kabar baik, banyak orang yang mengalami hal serupa.
Apakah Anda menduga kalau hal itu disebabkan oleh hp/internet/ youtube? Terinfeksi virus online yang jahat? Kalau Anda mencari kambing hitam, maka itu bukan solusi, solusinya benahi diri, tata kelola diri dan keluarga Anda, Apakah Anda punya cukup waktu bermain dengan Anak Anda? Menyediakan perhatian penuh? ATau hanya lewat dan berlalu begitu saja, mengandaikan mereka hanya karena mereka lahir darimu?
Sepertinya percuma juga membanting HP/ Gadget, anak tidak akan mengerti dengan didikan seperti itu, kecuali semakin memperkuat pesan ke bawah sadar : Kekerasan dapat dijadikan sebagai cara untuk mendapatkan sesuatu keinginan, Kenapa pesannya jadi jahat begini?
Aku tidak menyalahkanmu atas kebodohan yang menimpa siapa saja di dunia ini, mungkin para orang tua tersebut tidak sengaja mendapat program bawah sadar dari orang tua sebelumnya yang tidak sengaja juga terdownload dari orang tua sebelumnya, turun temurun. Tetapi menyalahkan DNA leluhur adalah kurang bijak, kecuali kita cari solusi bagaimana memutus rantai Kebodohan tersebut?
|Dengan menulis atau membaca hal seperti ini sudah memberikan input ke dalam diri penulis dan pembaca betapa pentingnya kita menyadari dan memberi arti atas apapun kejadian yang kita alami untuk menjadi pribadi yang lebih baik, benar dan berbudi luhur.
Aku cukup terkejut dengan pertanyaan, "Apakah tindakanmu itu Benar atau Bodoh?" kalimat ini dapat digunakan untuk menyikapi diri sendiri, atau tindakan orang lain, nama lainnya jangan berhenti mencurigai diri sendiri, "Aku ini Benar atau Bodoh, sehingga aku mengalami hal ini?" "Apakah Sikapku ini Bijak atau Bloon?" "Apakah ada duitnya hal ini?"
Kembali pada Anak yang suka berkata kotor, hal itu adalah refleks atau kebiasaan dari bawah sadar, bagaimana bila anak-anak tersebut dibiasakan membaca Sholawat Nabi bersama-sama, baca quran bersama-sama dan melatih lisannya untuk berdzikir, mengucap, "Maaf, Tolong, Terimakasih," Kalau sudah ingat hal ini - pengen rasanya buat camp untuk anak-anak dan remaja , membuat mereka sadar diri atas potensi terbaik mereka.
"Seorang penulis menulis bukan karena ia terpelajar, bukan untuk membuktikan bahwa ia terpelajar, tetapi karena ia memiliki sesuatu untuk disampaikan. |Dan penulis yang baik menyampaikan sesuatu dalam cara berbeda, dalam penyajian yang membuat pembacanya merasa bahwa membaca adalah pengalaman yang menyenangkan" A S Laksana.
Sebelum CALL WA, Chatt Dulu
KITA SEMUA TERHUBUNG
Belum kalau kami save nomor wa wanita / pria tersebut dan kami coba menggodanya dengan chatt-chaat yang kamu ada-adakan, bukankah hal itu tidak sopan? Ingat selalu ada etika sebelum kamu dahulukan kesenangan dan kegembiraan pribadimu, maka ada aturan untuk tidak pesta pora dan ramai-ramai di atas jam 11 malam kecuali kamu pesta di night club, jangan coba-coba melakukannya di kawasan perumahan atau desa religius #ngundang_dhemit