-->

SIAP MENERIMA UANG BESAR

Pelatihan hipnotis Semarang

 Kejadian ini aku alami pagi ini, saat beli bensin eceran di warung dekat rumah, penjual bensin dengan muka datar- bilang "Ada uang Kecil?" 

"Ada uang kecil?"
Berapa kali dengar kata ini dari pedagang, penjual ketika menerima uang 50k-100k dari pembeli.
Apakah program internalnya memang di desain tidak mau repot, jadinya berharap uang kecil yang datang ๐Ÿ˜

Sebentar,
Darimana ada program ini,
"Gak mau repot, jadi berharap uang kecil saja,"
Lho Gak Bahaya ta?

Orang dagang, jualan, kan mau dapat duit besar, untung besar, kenapa sugestinya
"ada uang kecil saja?"

SOLUSI-NYA
Siapkan uang kembalian - uang receh,
Siapkan pembayaran transfer - nontunai!
Dan siap menerima uang Besar.
Insyaallah yang datang - Uang-uang Besar!
Kemudian
Project Projects Besar!

Melatih diri dengan melengkapi uang pecahan kecil, akun transfer non cash, untuk menerima uang besar, siap menerima uang besar!

Perhatikan, pedagang penjual yang bilang, "saya tukarkan dulu ya?"
Bukankah ini mengedukasi bawah sadar kalau dia tidak siap dapat uang besar? ๐Ÿ˜Š๐Ÿ’“๐Ÿ’“๐Ÿ˜Š

Sekali lagi
Siapkan uang kecil -
Siapkan akun transfer "apapun"
Untuk menerima Uang Besar
Siap terima uang besar
Artinya siap dapat Job Besar
Project Besar!

Plus
Senyumlah!
Katanya negara ini negara yang ramah penduduknya - jadi buktkan dong, Jualan dengan senyum ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š
Apalagi mindset yang perlu ditambahkan
Sehingga kita siap terima uang besar?


Lalu bagaimana dengan tragedi "Pencurian" Uang Receh di minimarket?
Mungkin tidak banyak- hanya Rp 100, 200, 300, Tetapi yang terjadi dikalikan pembeli seIndonesia Raya. Coba kita misalkan : dari 30.000 outlet x 100 per hari maka dalam sehari ada pencurian uang Rp 3 Juta - dalam sebulan mencapai 9 Juta. Lho (ini asumsi).

Ayolah pedagang itu jujur, kalau mau niat jualan, kenapa tidak siapkan uang recehan? Untuk kembalian. Hargailah pembeli dan berikan layanan prima.

Bagi pembeli, siapkan uang kecil juga, atau bayar dengan fasilitas non tunai seperti auti debet, QRIS, Transfer sehingga transaksi sesuai dengan nomimal yang ada di nota penjualan.

Hal yang sama juga terjadi dengan layanan laundry baju- cuci, setrika ketika timbangan per kg dikalikan rupiah nya maka hasil yang didapat : pembulatan ke atas, kenapa tidak dibulatkan ke bawah? Misal tertera Rp 31.300 charge nya Rp 31.500 - kenapa tidak dibulatkan jadi Rp 31,000 saja?

Kali ini pengen menulis tentang kehati-hatian dalam mendapatkan rejeki halal, ridlo ikhlas dari pembeli.



HYPNO-SLIDE

Back to Top