-->

Negosiasi dengan Hipnosis (Bawah Sadar)

 


Aku membuka beberapa buku negosiasi yang pernah aku beli dari Toko Buku Gramedia, diantaranya Getting More (Stuart Diamond), How to influence people, The Small Big, dan  satu buku lagi  negosiasi yang berhubungan dengan hypnosis -  

Menulis perihal negosiasi ini, aku mengalami state "Bengong" tidak tahu mau nulis apa perihal Negotiation, karena sejatinya blog ini mau menulis perihal vibrasi, tetapi pikiranku mengarahkan pada bahasan negosiasi. 

Agar pembaca blog mendapat manfaat sebagaimana blog public-speaking.id yang mengupas total perihal MC, Pidato, Seminar, Public Speaking, dan hal lainnya maka aku cuplik saja dari Buku Getting More tentang 12 Strategi Kontemporer untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dalam hidup  : 

1. Tujuan Adalah yang Terpenting 

2. ini tentang Mereka 

3. Memberikan Imbalan Emosional 

4. Setiap Situasi Berbeda 

5. Sikap Selangkah demi selangkah adalah sikap terbaik 

6. Bertukar hal-hal yang berbeda Nilai 

7. Mencari Tahu standart Mereka 

8. Bersikap Transparan dan Konstruktif bukan manipulatif 

9. Selalu berkomunikasi, menyatakan hal yang terlihat jelas, emmbingkai visi

10. Menemukan permasalahan sebenarnya dan menjadikannya sebagai peluang 

11. Merengkuh Perbedaan 

12. Melakukan Persiapan - membuat Daftar dan Mempraktikkan. 

Mengapa perlu belajar negosiasi? 
Sebab manusia di era saat ini, tidak semuanya polos, beberapa bahkan manipulatif, memanfaatkan kebaikan orang untuk kepentingannya sendiri, karena itu belajar dan praktek negosiasi merupakan hal dan cara tepat di masa sekarang ini. 

Dengan menulis garis besar ini, setidaknya aku belajar dengan mengetik baris-per baris sehingga terjadi sambungan neuron /syaraf perihal pentingnya penguasaan negosiasi dalam kehidupan sehari-hari. 

entah kenapa aku jadi ingat dengan pentingnya belajat NLP , hal ini selaras dengan pilar NLP yang pertama yaitu OUTCOME - Apa tujuan Anda, Apa yang ingin aku capai dengan negosiasi? 

Jawaban menariknya adalah dengan menguasai negosiasi - persuasi - Influence maka mempengaruhi orang lain menjadi lebih tertata dan terstruktur untuk dilakukan, Agar lebih mudah maka kita buat saja studi kasus : UANG Rp 100 Juta untuk RW 01 saat pemilihan Caleg DPR RI dan DPR Kota. 

Mari kita hitung, Bila dalam satu RW ada 16 RT, 
Per RT ada 30 Kepala Keluarga 
Satu Keluarga ada 3 Suara - 

Maka kita bagi Rp 100.000.000 dibagi (16 RT x 30 KK x 3 Suara) 
hasilnya sungguh murah : 100.000.000 : 1.440 
Di dapat per suara hanya Rp 69.444,4 (dibulatkan Rp 70ribu). 

Pertanyaannya apakah Sebanding? Rp 70ribu dengan dua suara Caleg DPR RI dan DPRD Semarang. 
oh ya kalau Rp 70ribu dibagi 2 : maka nilai uang caleg hanya Rp 35.000,- Murah banget Kan? 

Oh ya ini, uang hukumnya apa? 

Katanya Tolak uang politik (Money Politics) ternyata prakteknya : Masih terjadi, bahkan dari Partai yang konon dari ............................... ah, sudahlah! Bagaimana? 

Kualitas Caleg yang memperoleh suara dengan sebar uang bagaimana menurutmu? 

Ini belum aku bahas lho - [Perihal Hypno-Negotiation-Nya] 


 Negosiasi dengan uang secara kaidah SHSS - maka setidaknya akan ada 10% yang yes dan mencoblos (sekitar 144 orang), yang 80% moderat bergantung pada RT Masing-masing dan kerumunan banyak orang akan ikut kemana? Sebab secara teori social proof maka orang-orang pun cenderung memilih aman dengan mengikuti hukum kebanyakan orang. 

Kalau aku secara pribadi merupakan pribadi bebas yang tidak terikat dengan apa dan siapapun maka aku berhak menentukan apakah mencoblos atau tidak terhadap praktek money politics, yang terjadi di sekitarku, dan aku termasuk orang yang punya prinsip bahwa aku punya pilihan sendiri. 

Memilih itu lebih baik daripada Tidak Memilih. 

"Apa yang terjadi bila aku tidak memilih Caleg yang sudah menebar Rp 100 Juta tadi?" 

"Dia tidak mendapat Satu suara darimu," 

"Baiklah, kalau Caleg Nya jadi- apa yang terjadi padaku dan Kalau calegnya tidak jadi - apa yang terjadi padaku?" 

dari pertanyaan tersebut ada 4 alat negosiasi yang saya praktekkan : 
1. Pertanyaan tersebut informal dan ramah 
2. Saya menggali informasi lebih dalam 
3. fokus pada perasaan dan persepsi pihak lain 
4. Membangun suasana nyaman 

Ada satu lagi alat negosiasi yang efektif ketika tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yaitu : Musuh Bersama.   Contoh musuh bersama yaitu Mengeluhkan sesuatu - misal cuaca, polisi, pengacara, apa saja. Sebab dengan mengeluh maka dua pihak menjadi lebih dekat dan mudah bernegosiasi, membangun hubungan antar manusia, menjadi titik awal yang menguntungkan. 

Catatan akhir artikel : 
Anda dapat menemukan Peluang - Penyelesaian Konflik jika berfikir tentang Psikologi Manusia - Psikologi Orang Lain. (gambaran di Benak Orang Lain). 

Dan Untuk menembus critical factor - secara hipnosis maka dibutuhkan lima hal poin utama diantaranya yaitu : 
1. Figur otoritas 
2. Emotional Intens 
3. Identifikasi Kelompok 
4. Intensitas Pengulangan 
5. Hipnosis 

Secara negosiasi untuk tembus kritikal faktor pihak lain, bukanlah demi mendapatkan kekuasaan atas orang lain, demi memaksakan kehendak Anda pada pihak tersebut. 

Kekuasaan, dapat digunakan untuk negosiasi tetapi hanya satu kali, sebab banyak orang yang enggan kembali berhubungan dengan orang yang cenderung menggunakan kekuasaan sebagai alat negosiasi, 
Kekuasaan artinya berkaitan dengan ketegangan - perjuangan dan konflik. 
Kekuasaan yang dipaksakan menjadikan korban memiliki niat untuk membalas dendam. 

Negosiasi yang mengandalkan kekuasaan, paksaan, maka biayanya mahal dan kurang berdaya - apalagi bila pihak lain punya kekuatan yang seimbang untuk melawan. 
Inti negosiasi : Membujuk banyak orang melakukan sesuatu secara Sukarela untuk Anda. 

Definisi (Persepsi) 

Negosiasi  - Persuasi - Komunikasi - Penjualan ; keempat hal ini punya proses yang sama : 
1. Diawali dengan Tujuan 
2. Fokus pada Manusia 
3. Tergantung Situasi 

Tahap Negosiasi 1 : Memaksa Orang Lain - melakukan Apa yang Anda ingin Mereka Lakukan . 
Caranya : Ancaman, kekerasan, tuntutan, Agresi, peperangan - pertempuran, 
Cara ini mungkin berhasil tetapi biayanya tidaklah murah, dan dampaknya pihak lain akan mencari cara untuk membalas, 

Tahap 2 Negosiasi : Membuat Orang lain memikirkan Apa yang Anda ingin mereka pikirkan. 
Ini disebut negosiasi berdasarkan Kepentingan - Orang lain melihat keuntungan di dalam gagasan Anda. dan hal ini tidaklah mudah di dunia nyata, contoh pertengkaran keluarga tentang liburan kemana atau rebutan ruangan di tempat kerja. 

Tahap 3 Negosiasi : Membuat Orang melihat Apa yang Anda ingin Mereka Lihat. 
ini tahapan berikutnya yaitu memandu selangkah demi selangkah - mengubah persepsi orang lian, menghindari mis-persepsi - komunikasi lancar tanpa konflik. 

Tahap 4 : Membuat Orang Merasakan Apa yang Anda ingin mereka Rasakan. 
ini kuncinya - tetapi cara ini jarang digunakan oleh banyak orang. Yaitu Sentuh emosi mereka, "irrasionalitas" - 

Bersambung 

HYPNO-SLIDE

Back to Top